Minggu, 11 Juli 2010

“Desa Lubuk Nagodang “

“Desa Lubuk Nagodang “

Pada dahulu kala hiduplah seekor udang raksasa. Dia tinggal didalam
Sebuah lubuk yang sangat besar. Didalam lubuk tersebut banyak ikan dan udang-udang kecil hidup dan udang raksasa tersebut adalah penjaga lubuk yang damai itu. Walaupun dia sendirian yang menjaga lubuk itu tapi tak ada yang dapat mengambil alih lubuk tersebut.

Hingga pada suatu hari, lubuk yang damai itu di kacau kan oleh seekor naga yang sama besar dengan udang raksasa tersebut. Udang pun melawa naga tersebut dengan sekuat tenaga. Tetapi pada akhirnya mereka berbicara sambil bertarung.
“kenapa kau ingin merebut lubuk ini dariku”, kata si udang
“aku ingin mencari tempat tinggal yang baru”, balas naga dengan ganas
“baik lah kalau begitu,aku akan melawan mu hingga titik darang penghabisa” kata si udang.
“kita mulai udang jelek” balas naga.
Para ikan dan udang –udang kecil lari ketakutan karena melihat naga yang sangat ganas itu. Para ikan dan udang-udang kecil bersembunyi di sebuah sungai yang besar. Yaitu yang telah kita kenal sungai muaro.
Naga dan udang kembali bertarung. Udang menjepit ekor naga hingga putus…. Dan sang naga pun membalasnya dengan mengeluarkan api dari mulutnya udang menghindari tetapi salah satu kaki si udang terbakar hangus.Si udang mencabut kakinya yang hangus itu dan di buang ke dalam lubuk yang besar dan dalam itu.
“untuk apa kita berkelahi ?” Tanya si udang. Tetapi sang naga tidak menjawab dan langsung menyerang si udang. Perkelahian itu terjadi hingga tiga hari tiga malam. Sampai akhirnya, si udang menjepit leher sang naga dan sang naga menyemburkan api ke mana-mana dan mengenai tubuh si udang. Cepit si udang terus melekat di leher sang naga hingga leher sang naga putus dan mati.
Karena luka bakar yang sangat parah si udang pun pada akhirnya tewas.
Dan jasadnya tenggelam bersama sang naga yang telah mati.
Karena kejadian itulah dapat di ambil nama lubuk nagodang oleh para leluhur yang telah mendahului kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar